Tim Mahasiswa PMat UAD Raih Pendanaan PKM–RSH 2025 untuk Kaji Etnomatematika Kipo Kotagede
Yogyakarta, 20 Juli 2025. Tim mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika (Prodi PMat) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (FKIP UAD) meraih pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa–Riset Sosial Humaniora (PKM–RSH) 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Mereka mengkaji tentang etnomatematika pada makanan tradisional Kipo khas Kotagede. Riset ini menyoroti konsep-konsep matematika yang terwujud dalam proses pembuatan Kipo dan potensinya untuk mendukung pembelajaran yang lebih bermakna.
baca selengkapnya: Muhammad Adriansyah, Raih Juara 1 Gadjah Mada Basketball Competition 2025
Tim beranggotakan lima mahasiswa: Novia Ahlul Janah (2211006016, Pendidikan Matematika), Nadia Salsabilla Rahma Cahyani (2200006058, Pendidikan Matematika), Caesaria Prihatini Rahmawati (2200006054, Pendidikan Matematika), Yunita Kartini (2300005094, Pendidikan Sekolah Dasar), dan Fikrotus Shofiyah (2200004186, Pendidikan Bahasa Inggris). Dosen PMat UAD, Rima Aksen Cahdriyana, M.Pd. menjadi dosen pendamping yang akan membimbing pelaksanaan riset mereka.
Ketua tim, Novia Ahlul Janah, menyampaikan harapan besarnya terhadap dampak riset ini.
Alhamdulillah, kami bersyukur bisa menjadi salah satu tim yang lolos pendanaan PKM-RSH 2025. Lewat kegiatan ini, kami ingin mengubah pandangan masyarakat bahwa matematika itu tidak selalu abstrak dan sulit. Dengan mengaitkan konsep etnomatematika pada budaya kue tradisional Kipo khas Kotagede, kami berharap bisa menghadirkan pembelajaran matematika yang lebih mindful, meaningful, dan joyful, ujarnya.
Latar Belakang Riset
Tim memilih Kipo karena belum adanya penelitian etnomatematika yang secara khusus mengkaji makanan tradisional tersebut. Keunikan proses pengolahan Kipo yang kaya akan elemen matematika mulai dari pola, pengukuran, hingga bentuk-bentuk geometri. Hal ini menggunakan pendekatan pembelajaran matematika yang mendalam yaitu bermakna (meaningful), sadar (mindful), dan menyenangkan (joyful). Selama ini, Kipo kerap dipandang semata sebagai kuliner tradisional, bukan sebagai medium pedagogis.
Tahapan Penelitian
-
Persiapan: observasi pendahuluan, penyusunan dan pengajuan proposal, perancangan instrumen riset, serta pembuatan akun media sosial untuk diseminasi.
-
Pelaksanaan: pengumpulan, pengolahan, dan analisis data di lokasi riset, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
-
Penyelesaian: penyusunan laporan akhir dan publikasi hasil riset.
Harapan Tim
Melalui temuan etnomatematika pada Kipo, tim menargetkan lahirnya materi ajar kontekstual yang relevan dengan budaya lokal. Oleh karena itu, pendekatan ini akan memperkaya strategi pembelajaran matematika di sekolah, memperkuat keterhubungan konsep dengan kehidupan sehari-hari, dan meningkatkan ketertarikan siswa terhadap matematika.
UAD menyambut baik capaian ini sebagai bukti komitmen kampus dalam memadukan ilmu, budaya, dan inovasi pendidikan. Hasil riset akan di publikasikan kepada masyarakat dan komunitas pendidikan sebagai referensi praktik pembelajaran berbasis kearifan lokal. (H. Bintang Wafi)