Sidang Terbuka Senat Universitas Ahmad Dahlan
Rabu, 23 Oktober 2024 –
Sidang Terbuka Senat Universitas Ahmad Dahlan dalam Rangka Pengukuhan Guru Besar telah selesai dilaksanakan oleh Universitas Ahmad Dahlan. Sidang terbuka senat tersebut mengukuhkan dua guru besar, yaitu Prof. Dr. Dra. Trikinasih Handayani, M.Si. bidang ilmu pendidikan dan Prof. Dr. Solikhah, S.K.M., M.Kes. bidang ilmu kesehatan masyarakat sub bidang ilmu epidemiologi dan biostatistik. Sidang tersebut bertempat di Amphitarium Universitas Ahmad Dahlan pada tanggal 23 Oktober 2024.
Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. selaku ketua senat Universitas Ahmad Dahlan membuka sidang dengan melafalkan Bismillahirrahmannirrahim. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia tentang kenaikan jabatan akademik guru besar yang dibacakan oleh Dr. Farid Setiawan, S.Pd., M.Pd.I. selaku Kabid Seleksi dan Pengembangan Karir Biro Sumber Daya Manusia UAD.
baca juga: Implementasi PBL dan PjBL pada Mata Kuliah Matematika Murni
Pidato Prof. Dr. Dra. Trikinasih Handayani, M.Si.
Setelah pembacaan surat keputusan berlanjut dengan pidato dari Prof. Dr. Dra. Trikinasih Handayani, M.Si.. Beliau membuka pidatonya dengan sebuah pantun yang berbunyi:
Air beriak tanda tak dalam
Air tenang seperti berlian
Izinkan saya mengucapkan salam
Untuk hadirin sekalian
“Pendidikan dalam perspektif Islam berkemajuan merupakan refleksi dari nilai-nilai humanisasi, emansipasi librasi dan transendensi yang terkandung dalam pesan Al Quran surat Ali-Imron ayat 104 dan 110 yang menjadi inspirasi lahirnya Muhammadiyah. Pendidikan Islam berkemajuan merupakan pendidikan Islam modern yang mengintegrasikan agama dengan kehidupan Antara iman dan kemajuan yang holistik.” Lanjut Prof. Trininasih pada pembukaan pedatonya.
Pada pidatonya beliau membawakan tentang pendidikan pada abad 21. Beliau menunjukkan kerangka pembelajaran pada abad 21, di antaranya ada life and career skill, Learning and Inovation Skill, dan Information, Media and Tecnology Skill, dari ketiganya tentu saling berkaitan satu sama lain. Dan menurut Prof. Trikinasih semua itu tidak terlepas dari seorang guru, di mana seorang guru harus memiliki kompetensi yang memadai. Menurut Prof. Trinikasih akselerasi SDM yang berkualitas yaitu harus mempunyai kompetensi bagi seorang guru yang terdiri dari kompetensi profesional, kompetensi petagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
“Namun pada abad atau era abad 21 ini tidak cukup hanya dengan 4 kompetensi bagi guru saat ini ya jadi harus pintar. Oleh karena itu guru juga harus mempunyai keterampilan untuk kolaboratif dan network kemudian adaptif dan fleksibel, inovatif dan kreatif, culturally responsive ya tanggap budaya kemudian globally oriented, inklusif dan empathetic, artificial intelligence literate juga tak kalah penting adalah environmental advokat. Jadi penting untuk membiasakan, membudayakan peserta didik untuk peka dan peduli terhadap lingkungan sehingga bisa menjaga kelestarian bumi, kalau peserta didik kita dididik dengan peka dan peduli dan akhirnya berbudaya lingkungan.” Tutur Prof. Trikinasih dalam pidatonya.
Penutup
“Dalam menghadapi tantangan pendidikan di abad 21 untuk mewujudkan Indonesia emas tahun 2045, sumber daya manusia Indonesia perlu di bekali dengan keterampilan life and career skill learning and inovation skill dan information media and technology skill. Dengan memahami dan mengatasi tantangan pendidikan abad 21 perlu menyiapkan generasi masa depan yang tangguh, inovatif dan mampu menghadapi perubahan dengan percaya diri. Pendidikan yang berkualitas menjadi landasan yang kuat untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.” Tutup pada pidato yang beliau bawakan. Tak lupa beliau mengakhiri pidatonya dengan pantun sebelumm beliau memberi salam penutup.
Mahal harganya si batu bacan
Bacan dibeli mah hijau warnanya
Salam penutup saya ucapkan
Semoga kita dalam merahmatnya
IAR