Pembelajaran Matematika Abad 21
Yogyakarta, 6 April 2018. Bertempat di Audit Barat Lantai 1 Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan, Program Studi Pendidikan Matematika menyelenggarakan Kuliah Umum dengan mengundang dosen tamu dari Universitas Negeri Medan sekaligus pakar Matematika tingkat Nasional yaitu Ida Karniasih Ph. D. Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Jum’at, 6 April 2087 ini dibuka oleh Kaprodi Pendidikan Matematika, Drs. H. Abdul Taram M. Si. Dalam sambutannya, Kaprodi menyampaikan bahwa diharapkan mahasiswa dapat membangun konsep pembelajaran yang sesuai abad 21 pada matematika. “Mahasiswa sebagai calon guru matematika perlu membangun otak matematika dan menyiapkan siswa berfikir di abad 21”, tegas Abdul Taram.
Peserta kegiatan adalah seluruh mahasiswa semester 6 dan semester 4 pendidikan matematika FKIP UAD, serta dosen matematika baik dari Prodi Pendidikan Matematika S1, maupun S2. Bertindak sebagai Ketua Panitia, Anggit Prabowo, M.Pd, menegaskan bahwa Pembelajaran Abad 21 merupakan ciri pembelajaran yang dianjurkan untuk digunakan dalam pembelajaran matematika. Pesatnya perkembangan IPTEKS menuntut berbagai perubahan mendasar termasuk perubahan penekanan dalam pembelajaran matematika.
Selaku Kaprodi Pendidikan Matematika, Abdul Tarom, M.Si menyampaikan bahwa penting Pendidikan Matematika FKIP UAD untuk menyelenggarakan kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian dalam membentuk generasi penerus bangsa yang akan berkontribusi dalam pengembangan Pendidikan matematika di Indonesia. “Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan melatih dan menjadikan mahasiswa sebagai penerus bangsa untuk mengembangkan Pendidikan khususnya matematika di Indonesia”, jelas Abdul.
Peserta sangat antusias dengan kegiatan yang disampaikan dengan penuh interaktif ini. Dalam Kuliahnya, Ida Karniasih menyampaikan apakah yang dimaksudkan dengan pembelajaran matematika Abad 21 ? Sebenarnya, maksud dari pembelajaran matematika Abad 21 adalah pembelajaran yang menekankan pentingnya pengembangan pada 4 aspek (4C) yaitu kreativitas (creativity), kemampuan berpikir kritis (critical thinking), kerjasama (collaboration) dan kemampuan komunikasi (communication). Kemampuan yang disebutkan di atas sangat dibutuhkan agar seseorang dapat hidup di Abad 21. Keempat kemampuan yang disebutkan di atas harus dilatihkan dalam pembelajaran matematika. Guru dapat menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran yang sesuai agar dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut. Beberapa pendekatan pebelajaran matematika yang dapat digunakan adalah pembelajaran dengan filosofi konstruktivisme diantaranya adalah Pembelajaran Kontekstual (CTL). Karena begitu pentingnya keempat kemampuan abad 21 tersebut di atas, dalam Permendikbud nomor 20 Tahun 2016 tentang standar kompetensi lulusan (SKL) juga ditekankan bahwa ketrampilan yang harus dimiliki ketika siswa lulus SD adalah 1. kreatif,2. produktif,3. kritis,4. mandiri, 5. kolaboratif, dan 6. komunikatif.