PELATIHAN DESAIN PEMBELAJARAN PMRI DAN HOTS BAGI GURU SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KABUPATEN BANTUL
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan mengadakan pelatihan desain pembelajaran berbasis Pendidikan Matematika Realistik (PMRI) dan High Order Thinking Skills (HOTS) pada Senin, 22 Juli 2019 yang bertempat di Gedung Dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bantul. Menurut Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika UAD, Dwi Astuti, M.Pd., pelatihan ini diselenggarakan sebagai bagian dari implementasi MoU yang sudah berjalan antara Program Studi Pendidikan Matematika UAD dengan PDM Bantul. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 50 Sekolah Dasar Muhammadiyah di Kabupaten Bantul tersebut, sangat diapresiasi oleh PDM Bantul khususnya Majelis Dikdasmen PDM Bantul yang menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting bagi guru untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Pelatihan dimulai dengan pemaparan oleh narasumber Vita Istihapsari, M.Pd. dengan memberikan pengantar bagi guru terkait dengan kurikulum 2013, HOTS, dan PMRI. Menurut beliau, pembelajaran yang baik haruslah berorientasi pada ketrampilan HOTS. Semua guru memiliki tanggungjawab yang besar untuk melatih peserta didiknya dnegan latihan pembelajaran HOTS untuk menghadapi tantangan-tantangan pada era revolusi industry 4.0. Narasumber kedua, Aan Hendroanto, M.Sc. menambahkan bahwa PMRI merupakan salah satu jenis pembelajaran yang berorientasi HOTS sehingga siswa tidak hanya belajar matematika tetapi lebih pada mengkonstruksi pengetahuan matematikanya. PMRI membantu siswa untuk memahami lebih mendalam kebermaknaan konsep matematika yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam kelas, siswa juga akan lebih termotivasi dalam belajar melalui aktivitas-aktivitas eksplorasi yang menyenangkan.
Pada sesi workshop, guru dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk mendesain contoh kegiatan pembelajaran yang berbasis HOTS dan PMRI. Dua narasumber dalam acara ini turut serta dalam membantu guru-guru peserta pelatihan yang terlihat cukup kesulitan. Setelah sesi workshop, acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh TIM tentang tindak lanjut dari pelatihan tersebut serta produk yang diharapkan sebagai hasil pelatihan. (AH)