Guru Matematika SMP Muhammadiyah Kota Yogyakarta ikuti Pelatihan Pengembangan soal Bertipe PISA dan HOTS
Hasil laporan Programme for International Student Assessment (PISA) yang dilaksanakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di tahun 2015 menjunjukkan bahwa kemampuan siswa di Indonesia usia 15 tahun masih rendah. Studi itu diikuti oleh 72 negara. Indonesia menduduki peringkat 69 dengan skor kemampuan matematika 386 sementara skor rata-rata dari seluruh peserta yang mengikuti program tersebut adalah 490.
Rendahnya kemampuan matematitika siswa Indonesia pada studi tersebut dikarenakan beberapa hal. Diantaranya adalah tipe soal yang diujikan di PISA adalah soal yang tidak biasa dijumpai siswa di sekolah. Soal-soal yang diujikan adalah soal-soal yang menuntut kemampuan siswa dalam hal melakukan analisis, evaluasi, dan kreasi atau higher order thinking. Sementara itu, soal-soal yang siswa temui di sekolah hanya menuntut pada ingatan hingga aplikasi.
Berangkat dari masalah tersebut, program studi Pendidikan Matematika FKIP UAD mengadakan Pelatihan Pengembangan Soal Matematika Bertipe PISA dan HOTS bagi guru-guru matematika SMP Muhammadiyah di Kota Yogyakarta. Pelatihan tersebut diikuti oleh 23 guru. Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari, tanggal 2 dan 3 Agustus 2019 di Kampus IV UAD. Hadir sebagai narasumber kegiatan tersebut adalah Anggit Prabowo, M.Pd. dan Afit Istiandaru, M.Pd. Hari pertama pelatihan, guru dikenalkan dengan PISA, laporannya, dan soal-soal matematika yang digunakan. Di hari kedua peserta pelatihan mendapat materi tentang Higher Order Thinking Skill (HOTS) serta bagaiman cara mengembangkan soal matematika berorientasi HOTS. Di akhir pelatihan, peserta mampu menghasilkan draf soal-soal matematika bertipe PISA dan HOTS.
Pelatihan ini mampu memberikan wawasan kepada guru tentang kualitas pendidikan di Indonesia khususnya bidang matematika di level internasional dan memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan soal bertipe PISA dan HOTS.