Awas, Serbuan Kalkulator China…
Pengamat matematika di Mamuju, Sulawesi Barat, memprotes China yang memasarkan kalkulator dalam jumlah banyak ke Indonesia. Produk tersebut dinilai membuat bangsa ini mengalami ketergantungan dari segi pengetahuan matematika.
“Kalkulator itu sesungguhnya tidak digunakan oleh negara China untuk pengetahuan atau belajar pada berbagai tingkatan sekolah di negara itu, khususnya untuk mata pelajaran Matematika,” kata pengamat matematika, Jasman Rasyid, di Mamuju, Selasa (5/10/2010).
Dia mengatakan, semua tingkatan pendidikan di China mulai SD sampai SMA tidak menggunakan kalkulator untuk belajar, tetapi menggunakan sistem sempoa atau alat belajar matematika menggunakan mental aritmatika yang sama cepatnya dengan kalkulator.
“Alat sempoa merupakan alat yang mengajarkan teknik berhitung yang jauh lebih murah daripada kalkulator. Sempoa merupakan teknik berhitung warisan lama yang lebih cepat dan tepat,” kata Jasman, yang juga Direktur Yayasan Sempoa Pratama Indonesia.
Namun, lanjutnya, di tengah gencarnya masyarakat “Negeri Tirai Bambu” itu belajar matematika secara alami, di sisi lain justru gencar pula memasarkan produk ekonominya seperti kalkulator untuk digunakan bangsa Indonesia. Untuk itu, tak mengherankan jika Jasman mengaku kecewa terhadap negara China yang membuat negara ini ketergantungan dengan kalkulator.
“Bangsa ini akhirnya mengalami ketergantungan dengan kalkulator dalam belajar matematika. Parahnya lagi, kalkulator digunakan dalam belajar mulai dari SD, SMP, dan SMA, yang dinilai tidak efektif dan lamban dalam meningkatkan pengetahuan,” kata Jasman.
kompas.com