YOGYAKARTA — Program Studi (Prodi) Matematika dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia menyusun kurikulum pendidikan matematika berdasarkan kerangka kualifikasi nasional (KKN) Indonesia dan bukan berdasarkan kurikulum 2013. Hal ini dilakukan lantaran kurikulum 2013 masih gonjang ganjing pemberlakuannya.
Penyusunan kurikulum prodi matematika bagi PTM se-Indonesia ini dilakukan dalam rangkaian rapat kerja nasional prodi matematika PTM se-Indonesia di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Jumat (26/12).
Rakernas ini diikuti 31 dosen matematika dari 15 PTM se-Indonesia. “Penyusunan kurikulum berdasarkan KKN ini keputusan bagus, karena kurikulum 2013 masih gonjang ganjing pemberlakuannya,” ujar Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah, Suyanto saat membuka rakernas tersebut.
Menurut Suyanto, kurikulum yang disusun berdasarkan KKN didasarkan atas standar kualifikasi nasional. Dimana pendidikan dan pengajaran dimuarakan para output yang memenuhi standar kualifikasi tersebut.
Meski begitu, Suyanto meminta selain didasarkan pada KKN, penyusunan kurikulum pendidikan bagi prodi matematika PTM se-Indonesia juga harus didasarkan pada beberapa hal. Yaitu kata dia, mendidik mahasiswa untuk memiliki inovasi dan networking luas.
“Yang paling penting dirumuskan adalah, mahasiswa itu tahu untuk apa pentingnya mempelajari matematika. Ini harus dipahamkan salah satunya degan pembuktian riil pentingnya pendidikan matematika itu,” katanya.
Selain memberikan bekal agar siswa memiliki inovasi dan networking, prodi matematika juga harus membekali mahasiswanya life skill tertentu. Bekal life skill ini bisa diberikan dalam bentuk paket pembelajaran pendukung kurikulum.”Bisa berupa pendidikan kewirausahaan, kemampuan bahasa asing atau bekal hidup lainnya,” katanya.
Sementara itu Dekan FKIP UAD yang menjadi penyelelenggara Rakernas tersebut, Trikinasih Handayani mengatakan, untuk peningkatan pendidikan prodi matematika di PTM memang dibutuhkan kerjasama antar PTM itu sendiri.
“Melalui kegiatan ini diharapkan muncul kurikulum yang semakin baik dan menjawab kebutuhan pendidikan matematika itu sendiri,” ujarnya.
Kaprodi Pendidikan Matematika FKIP UAD, Abdul Taram mengatakan, selain menyusun kurikulum bersama rakernas Prodi Matematikan PTM se-Indonesia juga membahas program kerja assosiasi pendidikan matematika PTM se-Indonesia.
foto-foto yang lain: